Jenis Jenis Pempek Palembang penuh rasa
- NONY 168 Pempek
- Aug 23
- 4 min read
Jenis-Jenis Pempek Palembang: Warisan Kuliner Penuh Ragam dan Rasa
Pempek, atau yang biasa disebut empek-empek, adalah kuliner khas Palembang yang telah mendunia. Terbuat dari ikan dan sagu, lalu disajikan dengan kuah khas bernama cuko, pempek bukan sekadar makanan—ia adalah bagian dari identitas budaya masyarakat Palembang. Tak hanya satu bentuk dan rasa, pempek hadir dalam berbagai jenis yang unik dan menggoda selera. Artikel ini akan mengulas lengkap jenis-jenis pempek Palembang, dari yang paling klasik hingga yang paling kreatif.
Sejarah Singkat Pempek
Konon, pempek sudah ada sejak abad ke-16, ketika nelayan di Sungai Musi mencari cara agar ikan hasil tangkapan mereka tidak cepat basi. Mereka kemudian mengolahnya dengan sagu dan bumbu, hingga tercipta makanan yang gurih dan awet. Nama “pempek” diyakini berasal dari panggilan “Apek” (sebutan untuk lelaki Tionghoa tua), penjual pertama pempek yang menjajakan dagangannya keliling kota.
Kini, pempek menjadi makanan wajib bagi siapa pun yang berkunjung ke Palembang. Yang menarik, pempek tidak hanya satu jenis—ada banyak variasinya. Mari kita bahas satu per satu.

Jenis Jenis Pempek Palembang:
1. Pempek Kapal Selam
Inilah raja dari semua pempek. Jenis Pempek kapal selam adalah pempek berukuran besar dengan isian telur ayam utuh di dalamnya. Bentuknya menyerupai kapal selam, maka namanya pun demikian.
Pempek kapal selam dibuat dari adonan ikan tenggiri atau ikan gabus yang dibentuk menyerupai kantung, lalu diisi telur mentah, direkatkan, dan direbus dalam air panas. Setelah matang, biasanya digoreng sebelum disajikan. Sensasi gurih dari ikan, lembutnya adonan, dan telur yang meleleh di dalam menjadikan pempek ini favorit banyak orang.
Pempek lenjer merupakan jenis pempek palembang yang memiliki bentuk memanjang seperti sosis besar. Tidak ada isian di dalamnya, sehingga cita rasa ikan dan sagu benar-benar mendominasi. Teksturnya kenyal dan halus, cocok disantap dengan cuko yang pedas-manis.
Lenjer biasanya dijual dalam ukuran kecil maupun besar, dan sering menjadi bagian dari paket oleh-oleh. Ini adalah jenis pempek yang mudah dipanaskan ulang dan tetap lezat.
3. Pempek Adaan
Pempek adaan berbentuk bulat seperti bakso, dan digoreng hingga bagian luarnya berwarna kecokelatan. Berbeda dari jenis lainnya, adaan dibuat dari adonan yang dicampur dengan santan, bawang merah, bawang putih, dan daun bawang, menjadikannya lebih harum dan gurih.
Karena tidak direbus terlebih dahulu, pempek adaan punya tekstur yang lebih padat dan renyah di luar, lembut di dalam. Ini adalah pilihan tepat bagi pencinta gorengan.
4. Pempek Kulit
Bagi penggemar cita rasa ikan yang kuat, pempek kulit adalah pilihan utama. Seperti namanya, pempek ini dibuat dari kulit ikan (biasanya tenggiri), sehingga warnanya lebih gelap dan aromanya lebih tajam.
Pempek kulit digoreng hingga garing dan memiliki rasa gurih khas laut yang cukup kuat. Teksturnya lebih kasar dibanding pempek biasa, namun justru itulah daya tariknya.
5. Pempek Pistel
Ini salah satu jenis pempek yang unik karena isinya bukan telur, melainkan pepaya muda tumis. Rasa isian pistel gurih-manis, sangat kontras dengan rasa adonan ikan yang gurih, menciptakan perpaduan rasa yang menyenangkan.
Bentuknya mirip pastel, dengan ujung agak runcing dan badan membulat. Pistel sering disukai oleh mereka yang ingin variasi rasa selain ikan.
6. Pempek Keriting
Pempek ini disebut “keriting” karena bentuknya seperti benang yang digulung-gulung atau mi kusut. Untuk membuatnya, adonan ditekan ke dalam cetakan khusus berlubang kecil, lalu direbus. Hasilnya adalah pempek kecil yang menyerupai mie yang menggumpal.
Teksturnya kenyal dan unik, sangat cocok dipadukan dengan cuko yang kental. Ini salah satu jenis pempek yang lebih jarang ditemukan di luar Palembang.
7. Pempek Tahu
Sesuai namanya, pempek ini menggunakan tahu putih sebagai isian. Biasanya tahu dibungkus dengan adonan ikan, lalu direbus dan digoreng. Tekstur lembut tahu yang berpadu dengan kenyalnya pempek menciptakan kombinasi tekstur yang menarik.
Pempek tahu sangat cocok bagi mereka yang ingin rasa ringan dan tidak terlalu amis.
8. Pempek Telur Kecil
Serupa dengan kapal selam, namun dalam ukuran mini. Di dalamnya terdapat isian telur ayam atau bebek yang lebih sedikit. Pempek telur kecil lebih praktis dan cepat dimakan, cocok untuk porsi kecil atau oleh-oleh.
9. Pempek Panggang
Berbeda dari kebanyakan pempek yang direbus dan digoreng, pempek panggang dimasak dengan cara dibakar di atas bara api atau alat pemanggang. Bentuknya pipih, bagian dalam diisi dengan campuran ebi, cabai, dan kecap.
Rasanya sangat khas, karena ada aroma gosong dari proses pemanggangan. Ini salah satu pempek yang paling sulit ditemukan di luar Palembang, karena pembuatannya masih tradisional.
10. Pempek Dos (Tanpa Ikan)
Ini adalah versi ekonomis dari pempek, tanpa menggunakan ikan sama sekali. Adonannya hanya terbuat dari tepung sagu, terigu, bawang putih, dan kaldu. Meski lebih murah, pempek dos tetap enak, terutama bila digoreng dan dicocol ke cuko pedas.
Jenis ini sering dibuat rumahan, cocok untuk yang alergi ikan atau ingin versi vegetarian.
Cuko: Sahabat Setia Pempek
Tak lengkap rasanya membahas pempek tanpa menyebut cuko, kuah hitam kental yang jadi pasangan sejatinya. Dibuat dari gula merah, cuka, bawang putih, cabai rawit, dan ebi (udang kering), cuko memberikan keseimbangan rasa manis, asam, gurih, dan pedas.
Setiap daerah atau penjual memiliki racikan cuko yang berbeda. Ada yang lebih pedas, ada yang lebih manis, ada pula yang menambahkan ebi dalam jumlah banyak untuk aroma laut yang kuat.
Kesimpulan: Jenis Jenis Pempek Palembang sangat beragam
Dari pempek kapal selam yang mewah hingga pempek dos yang sederhana, ragam jenis pempek Palembang mencerminkan kekayaan budaya kuliner lokal yang patut dibanggakan. Masing-masing jenis punya karakter rasa, tekstur, dan tampilan yang unik. Tak heran jika banyak orang rela datang jauh-jauh ke Palembang hanya untuk mencicipi pempek asli langsung dari sumbernya.
Kini, pempek sudah bisa ditemukan di seluruh penjuru Indonesia, bahkan dijual online dalam bentuk beku. Namun, bagi pencinta sejati, menyantap pempek hangat dengan cuko pedas langsung di Palembang tetap tak tergantikan.
Comments