Makanan Khas Palembang Selain Pempek yang Wajib Dicoba
- NONY 168 Pempek

- Aug 27
- 4 min read
Makanan Khas Palembang Selain Pempek yang Populer
Palembang, ibu kota Provinsi Sumatra Selatan, sejak lama dikenal sebagai surganya kuliner. Kota ini menjadi destinasi wajib bagi para pecinta makanan karena memiliki kekayaan tradisi kuliner yang berakar kuat dari budaya Melayu, Tionghoa, hingga pengaruh Nusantara. Selama ini, nama Palembang identik dengan pempek. Padahal, selain pempek, masih banyak makanan khas lainnya yang tak kalah menggoda. Artikel ini akan mengajak Anda mengenal lebih dalam ragam kuliner Palembang yang bisa menjadi alternatif selain pempek.
Makanan Khas Palembang selain Pempek :
1. Tekwan
Tekwan sering dijuluki sebagai “bakso ikan Palembang”. Hidangan ini terdiri dari bola-bola kecil yang terbuat dari campuran ikan dan sagu, mirip dengan adonan pempek. Perbedaannya, tekwan disajikan dengan kuah bening gurih yang kaya rasa, diberi taburan irisan jamur kuping, bengkuang, dan bihun. Apakah tekwan merupakan makanan Palembang selain Pempek? Apakah bisa dikategorikan sebagai pempek?

Kuah tekwan dibuat dari kaldu udang atau ikan yang dimasak dengan bumbu bawang, merica, dan sedikit seledri. Rasa gurih hangatnya membuat tekwan cocok disantap kapan saja, terutama pada malam hari atau musim hujan. Makanan ini sering menjadi menu favorit keluarga di Palembang karena ringan namun mengenyangkan.
2. Model
Model adalah makanan khas Palembang yang mirip dengan tekwan, namun dengan sedikit perbedaan. Jika tekwan berbentuk bola-bola kecil, model biasanya berupa potongan pempek yang diisi tahu. Model kemudian disajikan dengan kuah bening mirip tekwan, lengkap dengan pelengkap seperti bihun, timun, jamur kuping, dan seledri.
Ada dua jenis model yang populer: model gandum (dari adonan ikan dan sagu) dan model tahu (dengan isian tahu). Rasa gurih kuah yang menyerap ke dalam pempek isi tahu membuat makanan ini punya cita rasa unik, sekaligus menjadi salah satu hidangan ikonik selain pempek.
3. Laksan
Bagi pecinta makanan berkuah santan, laksan wajib dicoba. Laksan terbuat dari adonan pempek yang dibentuk lonjong pipih, lalu dipotong-potong dan disajikan dengan kuah santan kental berwarna oranye kemerahan. Kuahnya menggunakan santan kelapa yang dimasak dengan bumbu halus cabai merah, bawang, kunyit, serta rempah lainnya.
Rasa laksan gurih pedas, sedikit manis, dan kaya santan. Biasanya laksan disantap sebagai menu sarapan khas Palembang, ditemani kerupuk kemplang atau sambal tambahan. Jika pempek ditemani cuko, maka laksan adalah bukti bahwa olahan ikan khas Palembang bisa sangat bervariasi.
4. Celimpungan
Sekilas, celimpungan mirip dengan laksan, karena sama-sama berbahan dasar adonan ikan. Bedanya, celimpungan berbentuk bulat pipih lebih kecil dan disajikan dengan kuah santan kekuningan yang lebih encer. Bumbu kuah celimpungan biasanya menggunakan kunyit dan bawang yang memberikan aroma harum.
Celimpungan adalah hidangan tradisional yang sering muncul di acara keluarga atau perayaan adat Palembang. Kuahnya gurih ringan, tidak sepekat laksan, sehingga lebih cocok disantap untuk sarapan atau menu harian.
5. Pindang Patin
Selain olahan ikan berkuah santan, Palembang juga terkenal dengan pindang patin, makanan palembang selain pempek. Hidangan ini berupa ikan patin yang dimasak dalam kuah berwarna kuning kecokelatan dengan rasa asam pedas segar. Bumbu pindang terdiri dari cabai, bawang, kunyit, jahe, dan asam jawa atau nanas sebagai penambah rasa asam.
Ikan patin dipilih karena teksturnya lembut, tidak berduri banyak, dan mampu menyerap bumbu dengan baik. Pindang patin biasanya disajikan dengan nasi putih hangat, sambal terasi, dan lalapan. Hidangan ini begitu populer hingga hampir setiap rumah makan di Palembang selalu menyediakan menu pindang dengan berbagai varian ikan seperti baung, lele, hingga gabus.
6. Malbi
Selain makanan berkuah, Palembang juga memiliki sajian daging sapi khas yang disebut malbi. Sekilas, malbi mirip dengan semur atau rendang, tetapi memiliki cita rasa unik. Daging sapi dimasak dengan kecap manis, bawang, pala, dan rempah lainnya hingga empuk dan bumbu meresap.
Rasanya manis gurih dengan aroma rempah yang kuat, menjadikan malbi sangat cocok disantap dengan nasi putih hangat. Malbi biasanya disajikan pada acara-acara besar seperti hajatan, pernikahan, atau hari raya Idulfitri. Kehadirannya menambah variasi kuliner Palembang yang tidak melulu berbasis ikan.
7. Kue Maksuba
Dari kategori makanan manis, makanan Palembang selain pempek, kita mempunyai kue maksuba yang sangat istimewa. Kue ini termasuk jenis lapis legit, tetapi hanya menggunakan telur bebek dan mentega tanpa tepung. Proses pembuatannya cukup rumit karena harus dipanggang lapis demi lapis hingga menghasilkan kue bertekstur lembut dengan rasa manis legit.
Maksuba dulunya hanya disajikan untuk tamu kehormatan atau keluarga bangsawan. Kini, kue ini sering muncul dalam perayaan besar seperti Idulfitri atau pesta pernikahan. Kelezatannya membuat maksuba menjadi salah satu oleh-oleh khas Palembang yang cukup populer.
8. Kue Delapan Jam
Selain maksuba, ada pula kue delapan jam, kue tradisional Palembang yang dinamai sesuai proses pembuatannya. Kue ini dimasak dengan cara dikukus selama delapan jam hingga menghasilkan tekstur lembut dan padat. Bahan utamanya adalah telur bebek, gula, susu, dan mentega.
Rasanya manis dengan aroma karamel alami dari gula yang dimasak lama. Sama seperti maksuba, kue delapan jam juga dianggap kue mewah yang hanya disajikan pada acara penting. Karena prosesnya lama, harga kue ini biasanya cukup tinggi, tetapi sepadan dengan kelezatannya.
9. Kemplang
Kemplang adalah kerupuk khas Palembang yang terbuat dari ikan dan sagu, kemudian dipanggang atau digoreng. Rasanya gurih dengan aroma ikan yang kuat, sangat cocok dijadikan camilan atau pelengkap makan pempek. Kemplang juga menjadi oleh-oleh favorit wisatawan karena praktis dibawa pulang.
Yang membuat kemplang unik adalah proses pemanggangan tradisional di atas bara api, sehingga menghasilkan aroma khas yang sulit ditemukan pada kerupuk biasa. Tak heran jika kemplang dianggap simbol camilan tradisional masyarakat Palembang.
Kesimpulan
Palembang bukan hanya tentang pempek. Kota ini memiliki beragam makanan khas yang memperkaya khazanah kuliner Nusantara. Dari hidangan berkuah segar seperti tekwan, model, dan pindang patin, hingga makanan bersantan seperti laksan dan celimpungan. Belum lagi kelezatan daging khas malbi, serta manis legit kue tradisional seperti maksuba dan kue delapan jam.
Semua kuliner tersebut menunjukkan betapa kayanya tradisi kuliner Palembang yang berakar pada hasil bumi, sungai, dan budaya masyarakatnya. Jadi, ketika Anda berkunjung ke Palembang, jangan hanya mencari pempek. Luangkan waktu untuk mencicipi ragam makanan khas lainnya yang dijamin membuat perjalanan kuliner Anda semakin berkesan.






Comments